Biografi Imam Al-Shafi’i

Imam Al-Shafi’i – Sang Pembela Hadis

1. Nama, Latar Belakang, dan Keluarga

Nama lengkap beliau adalah Abu Abdullah Muhammad bin Idris Al-Shafi’i bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’i bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al-Muttalib bin Abd Manaf. Nasab beliau bersambung dengan Nabi Muhammad ﷺ melalui Al-Muttalib, saudara Hasyim, kakek Nabi. Beliau satu-satunya pendiri mazhab fiqih yang berasal dari keturunan Quraisy Bani Muttalib, sehingga memiliki hubungan keluarga dengan Rasulullah ﷺ.

2. Masa Kecil dan Pendidikan Awal

Lahir pada tahun 150 H / 767 M di Gaza, Palestina, tahun wafatnya Imam Abu Hanifah. Ayahnya wafat saat beliau masih bayi. Ibunya membawanya ke Makkah, tempat kerabat mereka tinggal. Di sana, beliau belajar dan menghafal Al-Qur'an sebelum usia 10 tahun. Karena miskin, beliau menulis ilmu di tulang dan batu, karena tak mampu membeli kertas.

3. Perjalanan Menuntut Ilmu

Imam Al-Shafi’i sangat cerdas. Meski tidak bisa membayar biaya sekolah, ia belajar hanya dengan mendengarkan. Guru-gurunya begitu kagum sehingga membebaskannya dari biaya. Beliau belajar fiqih, hadis, dan bahasa Arab dari para ulama besar di Makkah dan Madinah.

4. Berguru kepada Imam Malik

Beliau hafal kitab Al-Muwatta’ karya Imam Malik dalam 9 hari sebelum menemuinya di Madinah. Beliau kemudian belajar langsung dari Imam Malik selama 9 tahun hingga wafatnya sang guru pada tahun 179 H.

5. Kembali ke Makkah dan Menyebarkan Ilmu

Setelah itu, Al-Shafi’i kembali ke Makkah dan mulai mengajar. Majelis ilmunya dihadiri para ulama besar, termasuk Imam Ahmad bin Hanbal.

6. Pernikahan dan Anak-Anaknya

Beliau menikah dengan Hamidah binti Naafi’, cucu Khalifah Utsman bin Affan. Anak-anaknya: Abu Utsman, Abul Hasan, dan Fatimah.

7. Ujian Politik

Beliau sempat diangkat menjadi pejabat di Yaman. Namun karena fitnah politik, ia dituduh berkhianat. Dibawa ke Khalifah Harun Al-Rasyid, beliau dibebaskan karena terbukti tidak bersalah.

8. Pertemuan dengan Murid Imam Abu Hanifah

Beliau bertemu dengan Muhammad bin Hasan Al-Syaibani, murid utama Imam Abu Hanifah. Pertemuan ini membuatnya memadukan metode fiqih madrasah Hijaz dan madrasah Irak. Dari sinilah lahir metode ijtihadnya yang khas.

9. Guru-Gurunya

• Imam Malik bin Anas (Madinah)
• Muslim bin Khalid Al-Zanji (Makkah)
• Sufyan bin Uyainah (Makkah)
• Muhammad bin Hasan Al-Syaibani (Basrah/Baghdad)
• Waki’ bin Al-Jarrah (Kufah)
• Hammad bin Usamah (Kufah)

10. Murid-Murid Utama

• Imam Ahmad bin Hanbal
• Abu Ya'qub Al-Buwaiti
• Al-Muzani (Isma’il bin Yahya)
• Rabi’ bin Sulaiman Al-Muradi
• Abu Thawr

"Kalau bukan karena Imam Al-Shafi’i, kami tidak akan memahami ilmu hadis dengan baik." – Imam Ahmad

11. Karya-Karya Penting

• Al-Risalah
• Kitab al-Umm
• Ikhtilaf Al-Hadits
• Jima' al-Ilm
• Ikhtilaf Malik wa Al-Shafi’i
• Kitab Al-Hujjah

12. Wafat dan Makamnya

Imam Al-Shafi’i wafat pada tahun 204 H / 820 M dalam usia 54 tahun di Kairo, Mesir. Dimakamkan di kaki Bukit Muqattam. Gubernur Mesir memimpin langsung jenazah beliau sebagai bentuk penghormatan.

Semoga Allah SWT merahmati Imam Al-Shafi’i dan menempatkannya di surga yang tertinggi. Aamiin.

Referensi

1. Imam Al-Dzahabi, Siyar A'lam al-Nubala’
2. Imam Al-Nawawi, Tahdzib al-Asma’ wal-Lughat
3. Ibn Hajar al-Asqalani, Taqrib al-Tahdzib
4. Abul Fida, Al-Mukhtasar fi Akhbar al-Bashar
5. Muhammad Abu Zahrah, Imam Al-Shafi’i – His Life and Times
6. Al-Khatib Al-Baghdadi, Tarikh Baghdad
7. Dr. Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu
8. Pustaka Islamiyah, Ensiklopedi Islam